Polres Cianjur Minta Maaf atas Kasus Salah Tangkap Warga Desa Jamali

(Doc-Fakta Indo)

Cianjur, bukaberita.co.id — Polres Cianjur menyampaikan permintaan maaf kepada Nyangnyang Suherli (45), warga Desa Jamali, Kabupaten Cianjur, atas insiden salah tangkap yang terjadi pada Selasa (10/6/2025) malam. Insiden bermula saat polisi melakukan pengembangan kasus pencurian. Namun, secara keliru menangkap Nyangnyang yang sama sekali tidak terkait dengan kasus tersebut.

Dalam kondisi panik dan bingung, Nyangnyang mengira ia tertangkap oleh geng motor karena petugas berpakaian seperti preman. Ia mengaku sempat mengalami penganiayaan hingga babak belur. Tidak tahu harus mengadu ke mana, ia akhirnya mengunggah video meminta tolong kepada Dedi Mulyadi, yang kemudian viral di media sosial.

Video tersebut memicu respons cepat dari kepolisian. Setelah polisi melakukan penelusuran, Nyangnyang pun bertemu dengan pihak Polres Cianjur. Hasil pemeriksaan internal menunjukkan bahwa 8 anggota yang terlibat dalam penangkapan salah sasaran sedang dalam proses penyelidikan lebih lanjut.

“Target yang tertangkap ternyata salah sasaran. Sementara pelaku berhasil kabur. Kami mewakili institusi kepolisian telah meminta maaf kepada korban akibat kesalahpahaman ini dan yang bersangkutan telah menerima,” ujar Kepala Bagian Operasional Satuan Reserse Kriminal Polres Cianjur, Inspektur Satu Dudi Suharyana.

Dudi juga menjelaskan bahwa Polres Cianjur telag melakukan mediasi bersama pihak korban. “Pada intinya, hasil musyawarah tersebut alhamdulillah, kami sudah sepakat terkait kejadian tersebut selesai secara kekeluargaan. Kami menganggap melalui klarifikasi ini permasalahan telah selesai. Semoga dengan kejadian ini kami juga bisa lebih baik. Ini jadi evaluasi bagi kami. Ke depan bisa lebih baik lagi melayani masyarakat,” pungkasnya.

Kasus ini menjadi pengingat bagi aparat penegak hukum untuk lebih cermat dalam menjalankan tugas. Selain itu juga pentingnya menekankan pentingnya transparansi dalam setiap proses penegakan hukum. (Red).