(Doc-Wong Gresik)
Gresik, bukaberita.co.id – Pemerintah Kabupaten Gresik menegaskan komitmennya untuk mewujudkan sistem pendidikan yang bersih dan berintegritas menjelang Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026. Keseriusan ini mereka tunjukkan melalui deklarasi SPMB yang bebas dari praktik suap, gratifikasi dan pungutan liar (pungli).
Acara sosialisasi dan deklarasi penting ini berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan Gresik pada Kamis (15/5/2025). Kemudian, turut hadir dalam acara tersebut Plt. Bupati Gresik Asluchul Alif, Kepala Dinas Pendidikan S. Hariyanto, serta para kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan negeri se-Kabupaten Gresik. Jenjang pendidikan tersebut mulai dari TK/PAUD, SD, hingga SMP.
Selanjutnya, Plt. Bupati Asluchul Alif dalam sambutannya menekankan urgensi menjaga integritas dan menolak segala bentuk pungutan di luar ketentuan yang berlaku selama proses penerimaan siswa baru. Beliau dengan tegas menyatakan bahwa tidak boleh ada biaya tambahan dalam tahapan SPMB.
“Tidak boleh ada biaya tambahan dalam proses SPMB. Jika ada pelanggaran, kami akan bertindak tegas. Saya dan Pak Bupati akan mengawal langsung,” tegasnya.
KenuKepala Dinas Pendidikan Gresik, S. Hariyanto, menambahkan bahwa pelaksanaan SPMB tahun ini akan berlandaskan pada lima prinsip utama. Prinsip tersebut meliputi objektivitas, transparansi, akuntabilitas, keadilan dan tanpa diskriminasi.
“Deklarasi ini menjadi wujud komitmen kita bersama untuk menjalankan proses penerimaan murid secara jujur dan sesuai aturan,” ujarnya.
Sebagai simbol kesepakatan dan komitmen bersama, acara ini diakhiri dengan pembacaan deklarasi secara serentak oleh seluruh peserta yang hadir. Deklarasi ini menjadi penegasan penolakan terhadap segala bentuk praktik suap, gratifikasi dan pungli dalam proses SPMB.
Dengan adanya deklarasi ini, Pemerintah Kabupaten Gresik memiliki harapan besar untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan bermartabat. Langkah ini sangat penting dalam upaya membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki integritas yang kuat sebagai sumber daya manusia yang jujur. (Red).