Dedi Mulyadi Larang Wisuda Sekolah, Sebut Membebani Orang Tua
(Doc-Pinterest)
Bandung, bukaberita.co.id — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan pelarangan wisuda sekolah tetap berlaku di wilayahnya. Ia menilai tradisi tersebut kerap menimbulkan beban ekonomi serius bagi orang tua siswa. Meskipun Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memperbolehkannya dengan syarat tidak memberatkan.
“Akibat orang tuanya terbebani pinjam Bank Emok, pinjam bank keliling, pinjam pinjol. Angka kemiskinan di Jawa Barat akan semakin meningkat,” ungkapnya, pada Rabu (30/4/2025).
Ia menyoroti bahwa kondisi ekonomi masyarakat Jawa Barat tak sama dengan Jakarta. “Orang Jawa Barat itu per RT sudah ada kumpulan 10 orang. Itu pengeluaran rentenir dan rata-rata untuk biaya sekolah,” lanjutnya.
Sementara itu, Mendikdasmen, Abdul Mu’ti berpendapat bahwa wisuda sekolah tetap boleh selama tidak memaksa. Serta harus berdasarkan persetujuan orang tua serta murid.
“Sepanjang itu tidak memberatkan dan atas persetujuan orang tua dan murid, ya masa sih tidak boleh gitu kan,” ujarnga.
Ia juga menyebut bahwa wisuda bisa menjadi bentuk rasa syukur serta momen mempererat hubungan antara keluarga dan sekolah. Permasalahan terkait wisuda sekolah ini menunjukkan perbedaan pendekatan antara pemerintah pusat dan daerah dalam menanggapi isu beban biaya pendidikan di masyarakat. Harapannya, keputusan ini dapat berdampak baik dan tidak membebani masyarakat. (Red).