Dunia Sastra Internasional Berduka, Mario Vargas Llosa Meninggal di Usia 89
(Doc-Pinterest)
Lima, bukaberita.co.id — Dunia sastra internasional kembali kehilangan salah satu tokoh besarnya. Mario Vargas Llosa, penulis asal Peru dan peraih Nobel Sastra, meninggal dunia pada usia 89 tahun. Putranya, Álvaro Vargas Llosa mengumumkan hal ini melalui unggahan di laman X pada Minggu (13/4/2025).
“Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan bahwa ayah kami, Mario Vargas LLosa, meninggal dunia dengan tenang di Lima hari ini. Di kelilingi oleh keluarganya,” ujar pernyataan putranya, pada Senin (14/4/2025).
Kemudian, pihak keluarga menyebutkan bahwa kepergian Vargas Llosa meninggalkan duka yang mendalam. Tidak hanya bagi kerabat dan teman-teman dekatnya, tetapi juga bagi para pembaca setianya di seluruh dunia.
“Tapi kami berharap mereka akan menemukan kenyamanan, seperti yang kami lakukan. Dalam kenyataan bahwa dia menikmati kehidupan yang panjang, penuh petualangan dan berbuah, dan meninggalkan tubuhnya dengan pekerjaan yang akan hidup lebih lama darinya,” jelasnya.
Vargas Llosa mulai terkenal luas pada tahun 1963 lewat novelnya The Time of the Hero (La Ciudad y los Perros). Novel tersebut berdasarkan dari pengalaman pribadinya saat menempuh pendidikan di Akademi Militer Peru. Selanjutnya, namanya semakin bersinar setelah merilis Conversation in the Cathedral pada 1969.
Melalui karya-karyanya, ia menjadi salah satu pelopor gelombang penulis baru Amerika Latin pada era 1960 hingga 1970-an, bersama nama-nama besar seperti Gabriel García Márquez dan Julio Cortázar. Atas kontribusinya terhadap dunia sastra, Vargas Llosa mendapat Hadiah Nobel Sastra pada tahun 2010.
Karya-karyanya yang paling terkenal, seperti The Time of the Hero dan Feast of the Goat, terus dibaca dan diapresiasi hingga kini. Meski raganya telah tiada, warisan sastra Mario Vargas Llosa akan terus hidup dan menginspirasi generasi-generasi mendatang. (Red).