Selasa, April 8, 2025
BerandaEKONOMIBI Optimalkan 'Triple Intervention' untuk Mengurangi Dampak Tarif Impor AS

BI Optimalkan ‘Triple Intervention’ untuk Mengurangi Dampak Tarif Impor AS

(Doc-Pinterest)

Jakarta, bukaberita.co.id – Tekanan pasar global terjadi akibat kebijakan tarif impor baru dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal ini mendorong Bank Indonesia (BI) untuk mengambil langkah tegas demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI menegaskan komitmennya untuk terus memonitor dinamika pasar keuangan global dan merespons dengan kebijakan yang tepat.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa setelah pengumuman kenaikan tarif impor AS serta retaliasi dari Cina pada 4 April 2025, pasar global menunjukkan pergerakan yang dinamis. Pasar saham melemah dan yield US Treasury jatuh ke level terendah sejak Oktober 2024.
“Bl tetap berkomitmen untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah,” jelasnya, pada Sabtu (5/4/2025).
Donald Trump telah menetapkan tarif dasar impor baru rata-rata sebesar 10% untuk barang yang masuk ke AS. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena dampak signifikan, dengan produk asal Tanah Air terkena tarif sebesar 32%.
Dalam situasi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ikut melemah. BI kemudian mengupayakan penguatan nilai tukar rupiah melalui optimalisasi instrumen triple intervention. Hal tersebut yaitu optimalisasi intervensi di pasar valas pada transaksi spot dan DNDF. Selain itu juga optimalisasi intervensi di pasar sekunder Surat Berharga Negara (SBN).
Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan kecukupan likuiditas valas bagi kebutuhan perbankan dan dunia usaha. Kemudian, juga untuk menjaga kepercayaan pelaku pasar di tengah ketidakpastian ekonomi global. (Red).
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments