Foto: Ilustrasi (Doc-Pinterest)
Bandung, bukaberita.co.id – Seorang jurnalis Kompas, Faqih, mengalami tindak kekerasan oleh sekelompok massa saat meliput aksi unjuk rasa menolak revisi UU TNI. Aksi tersebut berlangsung di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, pada Jumat (21/03/2025) malam.
Kejadian itu bermula ketika Faqih mengambil video sekitar pukul 20.00 WIB. Saat berdiri di tengah keramaian, beberapa pedemo yang duduk di trotoar tiba-tiba meneriakinya sebagai intel yang menyusup ke aksi.
“Lagi ambil video di dekat massa terus tiba-tiba massa yang duduk itu bilang ‘awas-awas itu yang gendut intel itu pakai baju putih’,” ungkapnya, pada Sabtu (22/03/2025)
Ia kemudian menunjukkan kartu identitas pers untuk meyakinkan massa bahwa dirinya seorang jurnalis. Namun, sebagian dari mereka tetap tidak percaya, hingga akhirnya ia mendapat beberapa pukulan di bagian kepala dan tubuh bagian belakang.
Beberapa peserta aksi berusaha melindunginya dari amukan massa, namun ia tetap mengalami luka ringan. “Kepala dua kali. Mereka menendang pantat dua kali atau tiga kali. Beberapa kali merena tarik tapi sempat massa aksi yang lain sempat mengamankan, apresiasi, terima kasih,” jelasnya.
Ia mengaku masih merasakan nyeri di tubuhnya akibat kekerasan yang ia alami. “Badan pegal-pegal, agak pusing, mungkin karena kena pukulan dan lemparan. Belum ke rumah sakit karena harus laporan dulu untuk visum,” ucapnya. (Red).