Foto: Ilustrasi (Doc-Pinterest)
Jakarta, bukaberita.co.id – Dalam upaya memenuhi kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, Pemerintah Indonesia tengah mengkaji lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Proyek ini meliputi pembangunan PLTN besar dengan kapasitas 1-2 gigawatt di wilayah aman dari potensi gempa. Kemudian membuat Small Modular Reactors (SMR) berkapasitas 250 megawatt (MW) untuk mendukung kebutuhan energi industri kecil.
“Ini nanti PLN bisa jelaskan, tapi ada beberapa yang besar, itu 1-2 gigawatt. Yang perlu dicari tempat yang paling aman, yang tahan gempa. Jangan nanti di zona-zona tempat di mana ada rawan gempa, bisa celaka,” ucal utusan khusus Presiden untuk Perubahan Iklim, Hashim Djojohadikusumo, dalam forum COP29 di Baku, Azerbaijan, pada Selasa (12/11/2024).
Target pemerintah adalah mengoperasikan SMR pertama pada tahun 2032. SMR memiliki kapasitas terendah untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan terpencil atau wilayah dengan permintaan energi industri kecil.
Teknologi nuklir mulai kembali menjadi solusi di tengah keterbatasan energi terbarukan dan ketidakstabilan pasokan gas global akibat perang Ukraina. Meskipun sebelumnya teralihkan pada energi hijau seperti energi surya dan angin. Namun, energi nuklir lebih stabil dan efisien untuk kebutuhan jangka panjang.