(Doc-WUSF)
Jakarta, bukaberita.co.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mengumumkan bahwa vaksinasi untuk penyakit monkeypox atau mpox di Indonesia akan berfokus pada kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar virus ini. Kebijakan ini sejalan dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kelompok yang berisiko tinggi terbagi menjadi beberapa kategori. Mencakup pria yang berhubungan seksual dengan pria (LSL), petugas laboratorium yang menangani spesimen virologi, serta tenaga kesehatan yang terlibat langsung dalam penanganan kasus mpox.
Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, Prima Yosephine, vaksinasi bagi tenaga kesehatan merupakan langkah preventif yang penting untuk mencegah mereka tertular virus selama menjalankan tugasnya.
“Petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus mpox akan mendapatkan (vaksin) untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus,” jelasnya.
Namun, untuk kelompok anak-anak, saat ini mereka tidak termasuk dalam prioritas penerima vaksin mpox. Kemenkes menilai bahwa risiko penularan di kalangan anak-anak masih relatif rendah. Sehingga mereka tidak masuk dalam sasaran vaksinasi pada tahap awal ini.
“Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin mpox,” tambahnya.
Selain itu, belum ada rencana pemberian vaksinasi mpox secara massal waktu dekat. Terlebih lagi, ketersediaan vaksin masih terbatas dan penggunaannya berfokus pada daerah yang telah melaporkan adanya kasus monkeypox.
