Jakarta, bukaberita.co.id.- Pusat Data Nasional di serang Siber Ransomware jenis terbaru. Sementara dampaknya layanan publik sempat lumpuh.
Yang paling terdampak yaitu layanan keimigrasian.
Dikutip. Info Jakarta. Selasa (25/6). Pelaku serangan siber pun meminta tebusan sebesar USD 8 juta atau setara Rp 131 miliar.
”Di darkweb itu kita ada jalan ke sana ya, kita ikuti dan mereka minta tebusan USD 8 juta,” ujar Direktur Networks & IT Solutions Telkom, Herlan Wijanarko di Gedung Kementerian Kominfo, Senin (24/6) kemarin.
Adapun sampai saat ini pemerintah terus berusaha untuk memulihkan semuanya kembali menjadi normal.
Terkait pelaku serangan siber Ransomeware, seperti disampaikan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Bahwa pelakunya mengatasnamakan sebagai Brain Chiper.
Sedangkan menyangkut kerugian yang terjadi usai Pusat Data Nasional Sementara di serang.
Hingga saat ini masih pemulihannya dan masih dalam proses.
Hanya saja pemerintah belum menyebutkannya secara pasti. (Faizal/JI)
