Selasa, Juni 3, 2025
BerandaDAERAHSaweran Jembatan Sewo Pantura Dengan Telisik Mistisnya

Saweran Jembatan Sewo Pantura Dengan Telisik Mistisnya

 

MISTERI, BUKA BERITA – Jembatan Sewo yang berada di Jalan utama pantai utara Jawa Barat menjadi akses penting masyarakat perbatasan Kabupaten Subang dan Indramayu.

 

 

 

Uniknya, Diatas jembatan terlihat banyak warga yang mengais rezeki dari saweran para pengguna jalan. Kadang yang melintas mereka dengan ikhlas memberi uang kepada orang yang ada di jembatan itu.

 

 

 

Terbesit pertanyaan, kenapa hanya jembatan Sawo saja banyak pengguna jalan yang saweran uang kepada orang yang nunggu di sawer uang. Padahal banyak loh jembatan di jalur pantura itu.

 

 

 

Untuk dapat menggali lebih jauh perihal itu, Tim Misteri. Akhirnya pun berkunjung ke wilayah perbatasan Subang dan Indramayu itu.

 

 

 

Untuk menggali lebih jauh tim mulai melakukan menyibak kisah apa yang tersirat dari Sungai Sewo dan jembatan Sewo,Kenapa ada kisah orang saweran di jembatan itu.

 

 

 

Akhirnya, Tim Misteri.Berhasil mewawancarai Ujang (65) warga penduduk asli yang rumahnya tidak jauh dengan jembatan Sewo itu.

 

 

 

Ujang mengungkapkan cerita keangkeran Sungai Sewo itu mulai menjadi perbincangan warga pada tahun 13 Maret 1974 tahun silam. Pada saat itu ada sebuah kecelakaan yang cukup tragis di atas jembatan Sewo.

 

 

 

Kecelakaan itu melibatkan sebuah Bus Dwi Warna yang mengangkut Transmigran pelopor dari Boyolali dan sebabkan 67 orang tewas di tempat.

 

 

Sejak kejadian itu, Warga sekitar kerap mendengar jerit dan tangis tanpa penampakan di sekitaran Jembatan Sewo itu.

 

 

 

Ujang pun menerangkan bahwa ada sebuah cerita yang melekat di masyarakat tentang Jembatan Sewo yang kini jadi perbincangan turun temurun yaitu kisah adik kakak yang bernama Saedah dan Saeni menjadi penari Ronggeng dan menurut cerita Saeni penari Ronggeng berubah wujud menjadi seekor buaya putih.

 

 

 

Bahkan diakui Ujang pernah juga melihat penampakan seekor buaya di aliran sungai Sewo itu.

 

 

Saat itu Ujang tengah ngarit rumput untuk pakan kambing ternaknya.Hanya saja, Ujang tidak bisa membedakan mana buaya asli dan siluman karena dirinya awam perihal mistik.

 

 

Lalu, Untuk mengetahui lebih lanjut perihal seorang penari Ronggeng Saeni yang berubah wujud menjadi seekor buaya dan apa hubungannya saweran diatas jembatan Sewo.

 

 

 

Ujang pun menuturkan kisah penari Ronggeng kakak beradik itu.

 

 

 

Saedah dan Saeni adalah dua orang kakak dan adik yang hidupnya cukup perihatin. Mereka hidup cukup miskin. Mereka tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.

 

 

 

Suatu waktu, Kata Ujang ibunya pergi ke pasar dan memberi amanah ke mereka berdua Saeni dan Saedah agar tidak memakai beras dan uang yang ada di rumah.

 

 

 

Tapi karena mereka berdua lapar, Akhirnya beras yang ada pun di masak agar bisa di makan. Sampai akhirnya ibu tiri mereka tahu dan memarahinya. Dengan kejadian itu Saedah dan Saeni pergi dari rumah.

 

 

 

Namun niat mereka untuk pergi di halangi oleh Ibu tirinya dan dengan bersandiwara ibu tirinya pun meminta maaf. Bahkan Ibu tirinya pun berjanji akan mengajak mereka jalan-jalan. Saedah dan Saeni pun girang sekali karena ibu tirinya sudah berbaik hati.

 

 

 

Waktu jalan-jalan pun tiba, mereka bertiga masuk ke hutan. Timbul kecurigaan dari Saedah dan Saeni, Ibu tirinya mengatakan ingin mencari kayu bakar sekalian. Lalu lanjut Ujang Ibu tiri Saedah dan Saeni meninggalkan mereka di hutan.

 

 

 

“Setelah di hutan, Ada yang bilang mereka mati dibunuh, Ada pula yang bilang si ibu tirinya melakukan ritual dan perjanjian dengan buaya putih, ” Kata Ujang.

 

 

 

“Nah apa kaitannya dengan saweran diatas jembatan, Menurut cerita yang beredar di masyarakat itu merupakan sebuah penghormatan kepada Kakak dan adik yaitu Saedah dan Saeni, ” Ungkap Ujang.

 

 

 

Dan ada juga, sambung Ujang saweran yang dilakukan oleh pengguna jalan adalah bentuk tolak balak atau buang sial saja selama perjalanan.

 

 

 

“Dan ada juga yang bilang para pengguna jalan hanya sebagai sedekah saja kepada pengais rezeki di jembatan Sewo itu, ” Pungkasnya.

 

 

 

Akhirnya, Tim Misteri pun mengembalikan kebenaran kisah ini untuk dinilai secara bijak.

 

 

 

Karena intinya sebuah cerita dan perbincangan masyarakat di salah satu daerah memiliki makna dan pemahaman masing-masing.

 

 

Mudah – mudahan cerita kali ini sebagai pengingat untuk kita jauh lebih bijak. (Faizal/Budi D)

 

 

 

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments