MISTERI,BUKA BERITA – Di Dunia ini banyak terdapat kisah kisah mistis dan benda-benda bertuah yg semuanya mengisahkan berbagai macam cerita bagi pemiliknya.
Benda-benda bertuah Itu kadang membawa keberuntungan bagi pemiliknya kadang pula membawa kesialan dan malapetaka bagi pemiliknya
Kali ini Tim Misteri ingin menguak cerita tentang Rantai Babi, yang kata kebanyakan orang bahwa benda itu cukup keramat.
Diduga benda tersebut bisa membuat pemakainya menjadi sakti mandraguna serta tidak dapat di lukai oleh senjata tajam juga senjata api.
Tim Misteri berhasil menemui salah seorang pemilik Rantai Babi,Yang tinggal jauh di ujung selatan Wilayah Karawang, Sebut saja namanya Dulloh (50 th) (bukan nama Asli_red)
Dulloh menuturkan pada Tim Misteri, bahwa Rantai Babi yang di dapatkannya adalah murni hasil dari berpuasa dan tirakat di Gunung Sanggabuana.
Bentuk Rantai babi tersebut mirip dengan ikat rambut yang biasa di pakai wanita,Dengan bulu kasar di sekelilingnya, serta sangat elastis dan bisa muat di pakai di manapun bagian anggota tubuh kita.
Untuk mendapatkan Rantai Babi ini tidaklah mudah, Dulloh melakukan Laku Puasa dan Tirakat di salah satu Makam Keramat di Gunung Sanggabuana,
“Proses dalam mendapatkan Rantai Babi itu sungguh sangatlah berat ujiannya,Tidak hanya dengan modal nekat saja,Tapi tekad serta keberanian yang besar adalah kunci keberhasilan mendapatkan Rantai Babi itu, ” Jelasnya.
“Awalnya Ketika mendapatkan Rantai Babi atau yang di kenal dengan RB itu membuat hati saya bangga, sebab terbayang kesaktian yang luar biasa dari benda itu” ujarnya.
“Berkali-kali benda itu membuktikan tuahnya, sepak terjang saya di kota membuat banyak preman dan jagoan di tempat itu menaruh segan kepada saya,Sebab dalam beberapa kali perkelahian dengan menggunakan bersenjata, tidak ada satupun senjata tajam yang bisa melukai kulit saya, “akunya.
“Semenjak saat itu di wilayah tersebut saya dengan mudah sekali mendapatkan uang. Ada banyak preman yang ingin menjadi anak buah saya, atau ingin dekat dengan saya, Lalu setiap hari mereka sering menyetorkan sejumlah uang dan rokok kepada saya.” Tuturnya lagi
Kemudian Dulloh mengungkapkan, Bahwa memiliki Rantai Babi itu pembawaannya selalu emosian dan mudah sekali tersinggung.
“Padahal sebelumnya saya bukan orang yang emosian, pembawaan lainnya lagi adalah adanya dorongan kuat untuk selalu melakukan maksiat,”tuturnya.
Semenjak memilki Rantai Babi itu, Dulloh sering terlibat masalah.Tiap hari musuhnya semakin bertambah. Di Rumah pun bahtera rumah tangganya hampir berantakan,Karena terkadang luapan emosinya tidak bisa di kontrol meski sudah sampai di rumah.
Akan tetapi Dulloh mengakui bahwa selama memiliki Rantai Babi ini, mudah sekali mendapatkan uang, akan tetapi uang tersebut susah sekali bertahan lama di tangannya,
“Bagi saya pada saat itu uang bagaikan air laut, sangat banyak tapi ketika semakin saya minum malah semakin haus, dan haus, sedang uang tersebut seakan-akan tidak pernah bisa bertahan lama di tangan saya, ” Katanya.
Dulloh pun menyadari Kini usianya sudah semakin bertambah tua.Dan berharap belum terlambat untuk sadar dan kembali ke jalan yang benar.Maka keinginan untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan semakin kencang oleh Dulloh.
Dulloh bercerita bahwa dia sudah beberapa kali mencoba membuang rantai babi tersebut, tapi anehnya Rantai babi itu selalu kembali lagi ke rumahnya,Sampai sempat dia coba berikan secara cuma-cuma pada orang yang di kenalnya namun tetap saja rantai babi itu besoknya sudah ada lagi di rumahnya.
Pernah suatu hari ada seorang perwira TNI Angkatan darat mengunjungi rumahnya. Tentara itu berniat membeli Rantai Babi miliknya dengan harga fantastis.
Setelah melakukan beberapa kali pengetesan dan yakin bahwa Rantai Babi milik saya adalah asli maka sang Kolonel tersebut mengeluarkan beberapa ikat uang sebagai tanda jadinya,Tapi dengan tenang Dulloh menolak, malahan Dulloh memberikan secara cuma-cuma ke tentara itu. Dan ia berharap rantai Babi itu bisa berjodoh.
Selang satu minggu kolonel itu datang lagi ke rumah saya, dan dia mengabarkan bahwa Rantai Babinya hilang.
“Saya pun tersenyum dan menunjukan lagi padanya Bahwa rantai babi itu sudah kembali lagi ke rumah saya,Sehari setelah pak kolonel bawa, ” Aku Dulloh.
Sampai saat ini Dulloh masih bingung bagaimana caranya membuang Rantai Babi itu jauh darinya, padahal sudah lama dia tidak melakukan perawatan khusus seperti kali pertama memilikinya.
Kini perilaku Dulloh berbeda 180 derajat. Kini ia hanya bekerja sebagai kuli bangunan, Bahkan keseharian nyaris di Mushola depan rumahnya.
Dan kini Dulloh merasa lega, rezeki yang dicarinya murni dari pekerjaan sebagai tukang kuli bangunan.
Bahkan upahnya sebagai kuli bangunan mampu membeli satu buah motor meskipun bekas. Dan untuk kebutuhan resiko di dapur pun mampu tertanggulangi.
Dia mengatakan bahwa dia tidak mau sengsara di akhirat kelak bila masih menuruti hawa nafsu dari Rantai Babi tadi. walau keadaannya sekarang ini hanya pas-pasan, tapi dia sudah mensyukurinya, dan dia berharap Allah SWT mengampuni segala kesalahannya di masa lalu.
Dullop sudah tidak perduli lagi pada Rantai babi yang masih ada di rumahnya,Dia berharap suatu hari nanti, Rantai Babi itu bisa pergi dengan sendirinya dan menghilang dari kehidupannya. (Faizal/Budi D)
