Sabtu, April 19, 2025
BerandaMISTERINyi Layung Penghuni Sungai Cigeuntis Loji Karawang Beri Pesan Moral Terhadap Manusia

Nyi Layung Penghuni Sungai Cigeuntis Loji Karawang Beri Pesan Moral Terhadap Manusia

 

 

MISTERI, BUKA BERITA – Kisah misteri tidak pernah akan habisnya. Dan memang harus diakui bahwa keberadaan Ghaib harus diyakini oleh umat manusia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Kali ini Tim Misteri coba bersilaturahmi ke narasumber yaitu Marina (37) yang secara kebetulan miliki kelebihan Metafisika.

 

 

Marina bertempat tinggal tidak jauh dari sungai Cigeuntis Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru Karawang.

 

 

Lokasi Marina yang berada di bawah kaki Gunung Sanggabuana punyai tempat yang sangat nyaman dan tenang. Jauh dari kebisingan jalan raya.

 

 

Yang bikin nyamannya, Lokasi rumah yang berada tepat diatas sebuah kolam ikan serta bunyi deras aliran air membuat betah rasanya berada di rumah itu.

 

 

Disela menikmati indahnya kondisi rumah Marina, Tim pun coba mewawancarai Marina perihal Nyi Layung penghuni aliran sungai Cigeuntis.

 

 

Marina mengaku, Alami pertemuan dengan Nyi Layung itu pada saat siang hari. Dahsyatnya pertemuan itu bersamaan dengan kedatangan tamu anaknya yang saat itu tengah melaksanakan kerja kelompok dari sekolahnya.

 

 

Dan mereka pun mengerjakan tugas tidak jauh dari sungai Cigeuntis karena rumah mereka cukup dekat dengan sungai.

 

 

Saat mengerjakan tugas, Marina menyuruh putra lelakinya itu untuk membelikan sesuatu ke warung yang dekat dengan lokasi rumahnya.

 

 

Namun, teman anaknya yang laki-laki tidak ada di tempat mereka mengerjakan tugas, Yang ada hanya anak perempuan teman anaknya yang asyik mengerjakan tugas dari sekolahnya.

 

 

Marina pun bertanya, Kemanakah kawan-kawan yang lelaki kepada teman anaknya yang perempuan, Dengan kompak mereka jawab tengah di sungai Cigeuntis lagi mandi, Jawab mereka.

 

 

Sesaat ketika masuk ke dalam rumah, Anak-anak perempuan teman anaknya itu terdengar tertawa cekikikan.

 

 

Marina kaget bukan kepalang, bahwa tertawa itu cukup khas dan itu bukan seperti tertawa anak-anak perempuan teman anaknya.

 

 

“Lalu saya perhatian satu per satu anak perempuan teman anak saya itu,”katanya.

 

 

“Dan saya memastikan bahwa kawan anak saya yang perempuan tidak ada yang di ganggu, ” Tegasnya.

 

 

Setelah itu, sambung Marina dia pun mencari dimana asal muasal suara tertawa yang cekikikan tadi.

 

 

“Lalu saya hampiri tepian sungai Cigeuntis, Dan saya pun terperanjat kaget karena ada sosok wanita cantik, Dengan rambut panjang serta tubuh semampai lalu kenakan gaun putih serta kulit pucat sedang asyik duduk di atas batu dan kaki terendam di air lagi asik menyibak air yang mengalir, “katanya.

 

 

Lalu, Marina pun menegur mahluk yang diduga penghuni sungai Cigeuntis itu kenapa menampakan diri pada siang hari.

 

 

Lalu sambil memberi hormat, Nyi Layung meminta izin akan melakukan tindakan karena kesal atas perilaku manusia.

 

 

Menurut pengakuan Nyi Layung kepada Marina mahluk itu sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan manusia yang tinggal di bantaran sungai karena kerap buang sampah ke sungai Cigeuntis.

 

 

Bahkan sampah pun akhirnya menumpuk dan sebarkan aroma busuk yang tidak sedap. Bahkan kata Marina Nyi Layung pun kesal terhadap manusia yang dengan tega meracuni ikan selama dua hari berturut-turut hingga sebabkan anak anak ikan pun banyak yang mati.

 

 

“Nyi Layung meminta izin ingin mencelakakan mareka agar menjadi pelajaran, Kata Nyi Layung kepada saya, Dan seolah mereka ingin merusak sungai Cigeuntis, ” Ujar Marina.

 

 

Pada kesempatan itu, Marina pun menghardik Nyi Layung dan melarang “Jangan, Sebab waktu lalu Nyi Layung pernah berjanji tidak akan membuat usil terhadap manusia.

 

 

Marina pun menerangkan, Biar saja biar hukum manusia nanti yang menghukum mereka yang berbuat tidak baik terhadap alam.

 

 

Nyi Layung pun tertawa terkekeh-kekeh seraya mengejek menertawakan apa yang dikatakan Marina.

 

 

Nyi Layung pun kepada Marina pun berkata, Hukum manusia hanya tulisan saja diatas kertas, nyatanya mereka banyak berbuat picik, Kata Nyi Layung.

 

 

Mereka, kata Nyi layung kepada Marina mereka seolah tidak perduli dengan tugas juga kewajiban. Mereka hanya mementingkan diri sendiri.

 

 

Nyi Layung pun menyinyir soal para pemimpin yang selalu menghalalkan segala cara semata Syahwat saja. Nyatanya, sambung Nyi Layung demi jabatan mereka picik sogok sana, sogok sini.

 

 

Bahkan, lanjut Nyi Layung ke Marina mereka juga nekat sampai – sampai bertentangan dengan agama pun seolah masa bodo saja.

 

 

Marina sempat terdiam dan tercengang dengan Jawaban Nyi Layung itu, sungguh Marina tidak menyangka jawaban Nyi Layung bisa sedalam itu.

 

 

Lalu Nyi Layung pun meneruskan penjelasanya lagi kepada Marina mengatakan bahwa manusia yang membuang sampah di aliran sungai adalah manusia yang tidak beragama.

 

 

mereka hanya semuanya adalah orang-orang munafik, mereka hanya mengaku beragama tapi ajaran agama itu tidak pernah sampai di hati mereka” bebernya.

 

 

Marina semakin terkejut dengan pernyataan Nyi Layung itu, Marina pun bertanya,Tahu dari mana kalau mereka yang membuang sampah di sungai itu orang munafik, Tanya Marina.

 

 

Terlihat senyum sinis di wajah Nyi Layung, lalu Ia pun menjelaskan,”Tahukah kamu bahwa agama mereka Itu menjelaskan tentang pentingnya kebersihan, dan mereka pun tahu tentang agama mengenai kebersihan adalah sebagian daripada Iman,”katanya.

 

 

Dan Nyi Layung dengan tandasnya,”Saya ingin bertanya padamu apakah membuang sampah dan segala kotoran najis ke sungai ini termasuk cara-cara dari cermin orang yang beriman dan beragama” tanya Nyi Layung dengan nada sedikit tegas ke Marina.

 

 

“Tahukah kamu,Kalau masyarakat di bawah aliran sungai Cigeuntis ini masih banyak yang memerlukannya untuk berbagai macam kebutuhan hidupnya,Termasuk kebutuhan berwudhu sebagai syarat wajib ibadah mereka, sedangkan air aliran ini sudah di padati dalam keadaan kotor dengan berbagai macam sampah dan najis Kotoran bahkan Bangkai binatang pun ada.” Tuturnya lagi.

 

 

Dan Nyi Layung kembali berkata, “Mereka itu orang-orang munafik hanya beragama di pakaiannya saja,” Katanya.

 

 

Lalu Nyi Layung kembali berkata,Sesungguhnya sholat mereka hanyalah topeng agar bisa di nilai baik oleh orang lain saja.

 

Tapi hasil dari sholat itu tidak ada, sholat mereka tidak mencegah mereka dari berbuat keji,Mengotori Sungai ini adalah perbuatan keji yang tidak pernah mereka sadari sampai sekarang,”tegasnya.

“Mereka dzolim dan berkhianat atas amanah air bersih titipan Tuhan ini, yang seharusnya sebagai orang yang beriman dan patuh pada agamanya mereka bisa menjaganya amanah yang tuhan titipkan agar aliran sungai ini tetap bersih, sehingga masih bisa di gunakan lagi oleh orang lain yang membutuhkannya,”Tandasnya.

 

 

Atas jawaban-jawaban Nyi Layung, Marina pun terkesima, Pada saat itu Nyi Layung menunjuk ke arah seorang anak, Yang kebetulan anak bungsu Marina melintas, “Jangan disuruh mandi di sungai karena saat ini lagi musim penyakit. Terlebih sungai tengah surut dan air yang mengalir cukup kecil, Nah di tambah lagi banyak sampahnya, ” Kata Nyi Layung ke Marina.

 

 

Karena terik panas matahari dan akhirnya Marina memutuskan akhiri percakapan dengan Nyi Layung, Tapi Nyi Layung seolah tidak mau di tinggalkan oleh dirinya, bahkan Nyi layung pun malah mengajak Marina ngobrol lebih dekat dengannya, Namun Marina menolaknya dan berharap hasil obrolan tadi kembali diteruskan di lain kesempatan.

 

 

Dan pada momentum itu, Marina pun berharap dirinya bisa berpindah dari tempatnya yang ada. Dan tanpa berfikir panjang Nyi Layung pun mengangguk tanda setuju sambil memberi hormat, Ia pun pergi ke arah hulu.

 

 

Ada keanehan tersendiri dengan cara berpamitan Nyi Layung kata Marina, Jika mahluk lain biasanya menghilang dan terbang, Tapi Nyi Layung malah melompat dari batu yang satu ke batu yang lain.

 

 

“Saya jadi takjub dengan jawaban Nyi Layung, Dia saja sangat perduli dengan keadaan alam, Seharusnya manusia harus jauh lebih perduli, ” Pungkas Marina.

 

 

 

Dari wawancara dengan Marina Tim  Misteri cukup kagum dengan apa yang difikirkan oleh sosok mahluk Ghaib yang tahu cara berterimakasih kepada Tuhan.

 

 

Mudah-mudahan dengan apa yang dikatakan Nyi Layung ada hikmah yang sangat baik untuk kita fikirkan bersama. (Faizal/Budi D)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments