GAZA, BUKA BERITA – Dikutip rmol. Minggu (9/6), Pemimpin kelompok milisi Hamas Ismail Haniyeh mengatakan akan menerima segala keputusan untuk bisa mengakhiri agresi brutal di Jalur Gaza, Palestina.
“Hamas dan faksi perlawanan akan menangani secara serius dan positif setiap perjanjian yang didasarkan pada penghentian penuh agresi, penarikan total dan pertukaran tahanan,” kata Haniyeh melalui Juru Bicara Hamas Abu Obaida, dikutip Minggu (9/6).
Respons ini menjadi tanda positif dari Hamas untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang terus bergejolak sejak 7 Oktober 2023.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya telah mengusulkan proposal gencatan senjata guna menekan serangan Israel di kawasan itu.
Rencana tersebut terdiri dari tiga fase yang mencakup beberapa tindakan kedua pihak.
Setiap fase terdiri dari beberapa kesepakatan, seperti penarikan seluruh pasukan Israel, pertukaran sandera dari kedua belah pihak, hingga rekonstruksi ulang Gaza. (Faizal)